Asisten I Tegaskan Pentingnya Sinergi Kawal Program MBG di Sekolah
Tamiang Layang, forumhukum.online – Untuk memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan aman dan sesuai standar kesehatan, SMAN 1 Tamiang Layang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait penanganan keadaan tak diinginkan, Jumat (17/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah tersebut dihadiri oleh Asisten I Setda Bartim, kepala sekolah dan guru, perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur, RSUD Tamiang Layang, Komite Sekolah, Puskesmas Tamiang Layang, serta pelaksana SPPG (Satuan Pelaksana Program Pemberian Makanan Bergizi).
Rakor juga turut dihadiri anggota DPRD Kabupaten Barito Timur yang menyempatkan diri berdiskusi dengan pihak sekolah dan peserta rapat.
Dalam rapat tersebut, para peserta menyepakati beberapa poin penting terkait upaya pencegahan dan penanganan situasi darurat.
Upaya pencegahan meliputi pemenuhan syarat bahan makanan, kebersihan proses memasak, waktu penyajian, serta prosedur pengepakan dan penyaluran ke sekolah.
Kelayakan peralatan masak, penggunaan air bersih, ketersediaan listrik, dan pengelolaan pembuangan limbah. Kemudian, pemeriksaan kesehatan seluruh petugas yang terlibat dalam kegiatan.
Sementara itu, penanganan situasi darurat mencakup sekolah untuk melakukan koordinasi dengan fasilitas layanan kesehatan terdekat.
Selanjutnya, peserta didik dengan gejala ringan ditangani di sekolah, sedangkan gejala sedang hingga berat dirujuk ke fasilitas kesehatan.
Jika kasus terjadi dalam jumlah besar, dilaporkan ke Pemerintah Daerah untuk penanganan lebih lanjut.
Selain itu, disepakati kerja sama semua pihak agar apabila muncul masalah dapat diselesaikan dengan cepat dan tidak menimbulkan keresahan publik, serta pelaksanaan program dievaluasi secara berkala.
Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Barito Timur, Ari Panan P. Lelu, menegaskan rakor sinergi lintas sektor untuk menjaga keberlanjutan program MBG.
“Program makan bergizi gratis ini merupakan langkah baik pemerintah untuk meningkatkan gizi dan kesehatan peserta didik. Namun, pelaksanaannya harus disertai pengawasan dan kerja sama semua pihak agar berjalan aman dan tidak menimbulkan masalah di lapangan,” ujar Ari Panan.
Ia juga mengingatkan, agar jika terjadi kendala, semua pihak segera berkoordinasi dan tidak membiarkan isu berkembang menjadi berita viral yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. (Vna)
